Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Penyebab Efek Rumah Kaca?

Penyebab efek rumah kaca? Yang biasa kita dengar adalah bahwa karena panas matahari yang diterima bumi tidak bisa dipantulkan dengan baik karena terperangkap oleh gas-gas tertentu. Karena panas tersebut terperangkap maka suhu di bumi meningkat. Efeknya? Yang paling kerasa adalah bahwa kita kepanasan. Kalau yang lebih parah adalah mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan bumi. Ini kemudian membawa serta efek ikutan, seperti naiknya volume air laut, musim yang berubah polanya, angin topan yang semakin besar dan semakin sering terjadi.

Musim yang berubah berarti akan mengubah juga pola atau siklus tanam tanaman pangan. Juga bisa mengubah jumlah curah hujan di wilayah tertentu. Yang pada gilirannya, bisa membuat tanah yang sebelumnya produktif ditanami tanaman pangan jadi tidak bisa. Dan bencana kelaparan tidak bisa dihindarkan. Panjang banget kalau dirunut efeknya.

Itu tadi sederhananya.

efek rumah kaca

Yang serius seperti ini:

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan permukaan benda langit yang disebabkan oleh komposisi serta kondisi atmosfernya.

Terjadi pada benda langit, artinya, efek rumah kaca itu tidak hanya terjadi pada bumi kita tercinta ini. Tapi juga pada semua benda langit seperti planet dan satelitnya.

Sejak kapan istilah efek rumah kaca mulai digunakan?

Ternyata istilah ini mulai digunakan sejak tahun 1824. Orang yang pertama kali menggunakan istilah efek rumah kaca adalah Jean Baptise Joseph Fourier – seorang fisikawan dari Perancis.

Kembali ke pengertian efek rumah kaca diatas, penyebabnya adalah komposisi dan kondisi atmosfir benda langit tersebut.

Komposisi dan kondisi atmosfir yang seperti apa?

Ternyata ketika atmosfir benda langit tadi dalam keadaan di mana komposisi gas-gas tertentu – yang berpotensi ‘memerangkap’ panas – terlalu besar. Sehingga panas matahari tidak bisa terlepas ke angkasa dengan lancar.

Gas apa saja yang bisa ‘memerangkap’ panas matahari?

Yang paling banyak sebenarnya adalah berasal dari uap air. Tapi uap air ini tidak bisa dianggap sebagai ancaman. Karena dia muncul secara alami. Dan bukan disebabkan oleh kesalah manusia. Dengan kata lain, tidak ada yang secara ilmiah bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah uap air. Kalau tidak ada uap air bisa-bisa tidak ada hujan, kan? Uap air ini bisa berasal dari permukaan lautan, danau, atau sungai.

Yang kedua adalah gas Karbondioksida. Inilah gas yang paling banyak disalahkan sebagai penyebab efek rumah kaca. Kalau sumber gas karbondioksida sendiri sebenarnya ada setidaknya dua sumber, yaitu alam – misalnya karena letusan gunung berapi, dan juga hasil sampingan pernafasan makhluk hidup, seperti kita manusia dan juga hewan.

Sumber gas karbondioksida lainnya adalah karena apa yang dilakukan manusia untuk membuat kehidupannya semakin ‘maju’. Contohnya adalah ketika kita membakar material organik (karena yang non-organik rata-rata susah dibakar). Dan juga dari kegiatan industri serta transportasi.

Berikutnya ada gas Metana. Gas  Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Agak susah juga, karena Metana ini adalah salah satu komponen utama gas alam yang kita manfaatkan. Sayangnya, dia menyebabkan efek rumah kaca. 

Ada juga gas Nitrogen Oksida. Gas yang satu ini biasanya dihasilkan dari pembakaran bahan bakar berdasar fosil dan juga lahan pertanian. Intinya sih, Nitrogen Oksida ini terbentuk sebagai hasil reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara ketika terjadi pembakaran.

Ada beberapa gas lain yang juga berperan menimbulkan efek rumah kaca, seperti Sulfur Oksida dan klorofluorokarbon (CFC) yang pernah menjadi bahan utama pendingin atau Air Conditioner dan referigerator alias kulkas. Saat ini penggunaannya sudah dilarang.

Post a Comment for "Apa Penyebab Efek Rumah Kaca?"